Cerpen: First n' Last by ErizaYuu

Cerpen "First n' Last"
Genre: Romance, Love Story
Author: ErizaYuu



.....



Secangkir kopi diletakkan ke atas meja.

" Silahkan pesanan anda, Tuan! "

Perhatian Aaron dari koran yang di bacanya teralihkan pada setengah cangkir kopi yang kini berada di mejanya. 

" Aku tidak memesan kopi. " Aaron menatap waiters yang membawakan minuman itu.
" Dan lagi itu hanya setengah cangkir. "

" Maaf. Ini dari nona yang duduk di meja sebelah sana! " Waiters tersebut menunjuk seorang wanita yang duduk di sudut meja.

Tatapan Aaron mengikuti arah yang di tunjuk waiters. Wanita berambut panjang bergelombang itu tengah duduk membelakangi dirinya.
Aaron menyuruh waiters itu pergi. Ia mengambil cangkir kopinya dan berjalan menghampiri tempat wanita itu duduk.
Aaron meletakkan cangkir kopi itu di meja wanita tersebut kemudian duduk di depan wanita itu. Wanita yang sedang minum itu meletakkan cangkirnya dan menatap Aaron. Aaron menatap wanita itu dengan seksama. 
' Kulit yang putih bersih, bibir merah muda tipis, sepasang mata yang lentik, siapa lagi wanita cantik ini? '

Wanita muda itu tersenyum kecil. Ia menatap cangkir kopi Aaron.
" Sepertinya kau tidak menikmati kopi itu. ".

" Apa aku mengenalmu? " tanya Aaron datar.

Waiters datang meletakkan gelas creamer ke atas meja kemudian pergi. Wanita itu mengangkat gelas creamer tersebut.

" Hidup kadang seperti secangkir kopi hitam. Kau harus menuangkan susu ke dalamnya untuk memberinya sedikit rasa manis. " ucap wanita itu sambil menuangkan susu dari gelas creamer ke dalam cangkir kopi Aaron.

Aaron nampak terkejut. Kalimat yang di ucapkan wanita itu langsung mengingatkannya pada seseorang.
" Bodoh. " Kalimat yang terlintas dalam pikirannya.

Wanita itu tersenyum. Ia meletakkan kembali gelas creamer ke atas meja dan menatap Aaron.
" Menurutmu apa dia masih bodoh? " tanya wanita bernama Selena tersebut.


...........



Lima tahun yang lalu.

Liburan musim panas.
Mahasiswa tingkat akhir di universitas A sedang berlibur di penginapan tepi pantai. Malam pertama di penginapan, para mahasiswa beserta guru pembimbing sedang menyalakan api unggun di area pantai. Mereka terbagi menjadi dua kelompok. Para mahasiswa duduk mengelilingi api unggun sambil mendengar pembimbing mereka bercerita. Sampai tiba waktu bebas, para mahasiswa bisa melakukan kegiatan sendiri.
Udara malam di pantai cukup dingin. Selena sedang berjalan-jalan sendiri menyusuri bibir pantai. Lampu-lampu gantung yang berada di jalur jalan menuju penginapan cukup memantulkan sedikit cahaya sampai di tepian pantai. Selena mengusap lengannya yang terasa dingin. Di kejauhan nampak seorang pemuda sedang berdiri di tepi pantai. Perlahan-lahan pemuda itu berjalan masuk ke pantai. Semakin berjalan semakin dalam. Hingga air sudah mencapai pinggangnya. Selena tiba-tiba panik berpikir pemuda itu akan melakukan hal yang tidak baik. Tempat di sekelilingnya juga sepi. Tanpa pikir panjang ia berlari masuk ke dalam air untuk menghentikan pemuda itu.

" Berhenti! Kau tidak boleh melakukan ini! " seru Selena sambil menarik tangan Aaron.

Aaron membalikkan wajahnya.
" Aku? Melakukan apa? " tanya pemuda tampan itu.

" Tidak peduli seberapa berat masalah hidup yang kau hadapi. Tapi bunuh diri bukan jalan keluarnya. " kata Selena dengan serius.

" Memangnya siapa yang bilang aku mau bunuh diri? " Aaron menatap Selena sambil melipat tangannya ke dada.

" Eh?! Kau bukannya mau.... " 

Aaron mendorong kepala Selena dengan pelan menggunakan telunjuknya.
" Bodoh! " ucapnya.

Aaron berjalan melewati Selena dan kembali naik ke darat.

' Dia bilang aku bodoh?! Aku hanya berusaha menyadarkannya. ' batin Selena dengan wajah cemberut.

" Hei, apa kau mau terus di dalam sana sepanjang malam? " tanya Aaron.

Selena tersentak. Ia segera naik ke darat. Angin malam yang cukup dingin di tambah pakaian yang sudah setengah basah membuat Selena menggigil.

" Segeralah kembali ke kamar dan ganti pakaian, kalau tidak besok kau akan masuk angin. " suruh Aaron datar.

" Tidak perlu kau suruh aku juga akan kembali ke kamar. " jawab Selena ketus.
Ia berjalan dengan cepat meninggalkan Aaron.

" Gadis aneh. " gumam Aaron.

.......


Kegiatan pagi di mulai dengan bersenam. Para mahasiswa mengikuti gerakan senam dari instruktur. Kemudian di lanjutkan dengan sarapan bersama di restoran. Saat siang hari, matahari cukup terik jadi tidak ada yang mau bermain di pantai. Ketika menjelang sore, terik matahari tidak terlalu membakar kulit, barulah para mahasiswa itu turun bermain di pantai. Selena sedang duduk di tepi pantai. Lily membawa dua pelampung besar dan memberikan satu untuk Selena. Ia menyuruh Selena duduk di atas pelampung. Sebenarnya Selena tidak pandai berenang dan menolak pelampung Lily.

" Karena aku tahu kau tidak bisa berenang makanya aku membawakan pelampung ini untukmu. Cobalah! Ini sangat menyenangkan! " kata Lily.

" Tapi.... Bagaimana kalau nanti malah terseret ombak? " tanya Selena ragu.

" Tidak akan. Aku juga ingin naik ke pelampung. Aku bisa sambil memegangmu. " jawab Lily.

Akhirnya Selena yang juga penasaran naik ke salah satu pelampung. Ia berpegangan tangan pada Lily yang duduk di pelampung satunya. Pelampung bergerak mengikuti arus ombak. Sebentar menjauh kemudian bergerak kembali ke bibir pantai. Kedua gadis itu tertawa. Tiba-tiba ombak besar datang. Tangan Selena terlepas dari Lily.  Lily kembali ke bibir pantai sedang Selena terdorong ombak jauh ke tengah pantai.

" Selena! " teriak Lily.

" Lily, tolong! " teriak Selena yang mulai panik.

Ombak kembali datang namun kali ini gulungan ombak menelan Selena. Selena terjatuh dari pelampungnya. Ia berusaha mengayunkan tangannya namun tak bisa naik ke permukaan.

" Oh celaka! Selena! Tolong! Ada yang tenggelam! " Lily segera meminta bantuan.

Aaron masuk ke dalam air dan berenang menuju ke tempat Selena. Aaron berhasil meraih Selena yang hampir tenggelam karena dadanya sudah sesak. Aaron menggoyangkan tubuh Selena yang setengah sadar. Selena tidak juga bereaksi, kemudian ia mencium bibir Selena. Selena mencoba membuka matanya di dalam air. Aaron pun segera menarik Selena ke permukaan. Aaron mengendong Selena keluar dari air dan membaringkannya di atas pasir. Lily dan yang lainnya segera menghampiri Selena. Dan Aaron pun pergi begitu saja.

" Selena. Selena. Sadarlah! " Lily menepuk-nepuk pipi Selena.

Selena akhirnya sadar setelah terbatuk-batuk. Ia langsung terduduk.
" Syukurlah! " ucap Lily.

" Bagaimana perasaan mu? " tanya Lily.

" Aku baik-baik saja. " jawab Selena.

Saat di dalam air tadi samar-samar ia melihat Aaron. Ia ingat ada sentuhan hangat di bibirnya.

" Selena?! " panggil Lily karena Selena melamun.

" Ah iya... " jawab Selena.

" Tadi Aaron yang menolongmu saat kau tenggelam. Dia menggendong mu keluar dari air. " Lily memberitahu.

" Aaron?! Aaron siapa? " tanya Selena bingung.

" Aduh kau ini! Aaron yang di jurusan manajemen keuangan. Memangnya ada berapa nama Aaron di universitas kita?! Dia pemuda tampan dingin yang banyak di gilai mahasiswi itu. " jelas Lily.

" Oh.... " Hanya itu yang keluar dari mulut Selena. Padahal ia sama sekali tidak tahu Aaron mana yang di maksud Lily. Maklum Selena bukan tipikal gadis yang peduli dengan lingkungan universitas. Dia bahkan tidak menarik jika di banding dengan Lily dan gadis-gadis yang berusaha merebut perhatian Aaron.


........



Selena sedang mengambil beberapa potong roti untuk sarapan. Kemudian membawa nampannya di meja tempat Lily duduk. Selena mulai melahap rotinya dengan cuek. Lily menyikut Selena saat melihat seseorang lewat.

" Apa? " tanya Selena.

" Itu dia! " bisik Lily sambil menunjuk ke arah sudut meja dekat jendela.

Selena mengikuti arah yang di tunjuk Lily. Nampak Aaron sedang duduk sendiri di sana.

" Dia? "

" Aduh kau ini, telmi sekali! Dia itu Aaron, orang yang sudah menolongmu! Apa kau tidak pergi berterima kasih padanya? " tanya Lily.

" Oh, jadi dia yang bernama Aaron?! " gumam Selena.

" Sana! Kau harus berterima kasih padanya! " desak Lily.

" Tunggu dulu! Aku habiskan sarapanku dulu! " jawab Selena.

" Ih kau ini... " Lily nampak gemes pada Selena yang suka menyia-nyiakan kesempatan.


Selena berjalan ke meja Aaron kemudian meletakkan secangkir kopi susu di depannya. Aaron mendongakkan kepala.

" Terima kasih sudah menolongku. Anggap saja ini sebagai ucapan terima kasih dariku. " ucap Selena.

Aaron menatap secangkir kopi susu di depannya.
" Aku menyelamatkan nyawamu dan kau hanya menghargainya dengan secangkir minuman ini? " tanya Aaron.

" Itu... " Selena kebingungan mau menjawab apa.

Aaron mencicipi minuman itu.
" Kenapa kopi susu? Kau tidak berpikir mungkin aku lebih menyukai kopi? " tanya Aaron.

" Karena kopi susu memiliki filosofi nya sendiri. Seperti ini, hidup kadang seperti secangkir kopi hitam. Kau harus menuangkan susu ke dalamnya untuk memberinya sedikit rasa manis. " jawab Selena.

Aaron menutup mulutnya sambil menahan tawa.
" Filosofi seperti apa itu? ".

" Ya, filosofi dalam pandangan ku. " tutur Selena.

" Bodoh. " ujar Aaron.

Ia mengangkat cangkir kopi susu itu dan minum sekali lagi. Kemudian bangkit berdiri hendak pergi. Sebelum benar-benar pergi ia berbalik bertanya pada Selena,
" Oya siapa namamu? ".

" Namaku Selena! " jawab Selena.

" Aku Aaron! Sampai berjumpa lagi. " ucap Aaron sambil berlalu.

Selena masih diam mematung melihat punggungnya.
' Kenapa dia mengatai aku bodoh lagi? '.


......



Malam ini di kamar terasa sangat panas.   Selena memutuskan berjalan-jalan di sekitar pantai. Ia duduk di kursi berjemur yang berada di dekat pantai. Menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Langit malam yang membentang luas terlihat terang oleh sinar bulan dan juga bintang yang menghiasi. Selena nampak menikmati pemandangan malam ini. Sampai kepala Aaron muncul di atasnya. Selena tersentak.

" Aaron... " seru Selena.

Aaron duduk di kursi sebelahnya tanpa rasa bersalah.
" Kenapa? Aku hanya memastikan siapa yang duduk di sini. "

Selena kembali menyandarkan punggungnya.
" Kenapa malam-malam masih keluyuran di sini? "

" Kenapa? Kau juga keluar dari penginapan. " balas Aaron.

" Aku hanya ingin mencari angin. " jawab Selena.

" Aku juga. " sahut Aaron.

Selena menatapnya.
" Sekali lagi terima kasih sudah menyelamatkan ku. Sekarang aku belum bisa melakukan apa-apa untuk membalasnya. Mungkin suatu hari, aku pasti akan membalas jasamu. " ucap Selena dengan sungguh-sungguh.

" Aku tunggu! " jawab Aaron cuek.

Selena menyunggingkan sudut bibirnya.
' Pemuda ini ternyata menyebalkan juga. ' batinnya.

Keduanya tidak bicara lagi. Mereka sibuk mengagumi pemandangan langit malam dengan pikiran masing-masing.

........


Selena sedang menikmati sarapannya seorang diri. Lily menyuruhnya untuk pergi dulu karena masih ingin tidur sebentar lagi. Secangkir kopi susu diletakkan di mejanya. Selena mendongak. Aaron langsung duduk di depannya. Selena hanya menatapnya dengan wajah bingung. Aaron nampak cuek saja melahap sarapannya.

" Lihat apa? " tanya Aaron ketus.

Selena langsung memalingkan wajah.
" Tidak ada. " jawab Selena sebal.

" Makan yang banyak! Badanmu kurus sekali! Dadamu juga begitu rata, tidak menarik sama sekali! " kata Aaron.

Wajah Selena langsung memerah.
" Kau ini...  Memangnya kau pernah melihat dadaku? Jangan sembarangan bicara! " . sewotnya.

Aaron mendekat.
" Aku menyelamatkan mu waktu itu. Menarikmu dan menggendong mu ke permukaan. Tentu saja itu tersentuh saat aku menggendongmu. " jelas Aaron dengan suara kecil.

" Kau... " Selena spontan menutup dadanya dengan menyilangkan kedua tangan.

Aaron tertawa kecil. Ia melanjutkan sarapannya. Setelah selesai ia pergi begitu saja seolah tidak ada apa-apa. Lily langsung muncul di hadapan Selena.

" Wah kau jadi dekat dengan Aaron. Apa yang kalian bicarakan? " tanya Lily penasaran.

" Tidak ada. " jawab Selena.

" Bagaimana tidak ada. Aku melihatnya berbicara dengan dekat padamu. Apa yang dia katakan? " tanya Lily.

" Ah... Itu bukan hal penting. " jawab Selena.
" Sejak kapan kau ada di sini? Bukannya tadi kau bilang ingin bangun agak siang. "

" Aku di sini dari tadi. Karena melihatmu dan Aaron duduk bersama jadi aku tidak menghampiri kalian. " jelas Lily.
" Ah kau sangat beruntung bisa berbicara dekat dengan Aaron. " lanjutnya.

' Beruntung apanya? Kau tidak tahu dia itu sangat menjengkelkan. ' seru Selena dalam hati.

.......


Setiap ada kesempatan Aaron selalu mengganggu Selena. Entah mengejeknya atau hanya duduk diam di dekatnya. Selena tidak banyak membalasnya karena ia memang tidak pandai membalas ejekan orang. Lily melihat kedekatan mereka. Namun Selena selalu menyangkal kalau dirinya dekat dengan Aaron. Dan suatu hari ia meminta bantuan Selena.

" Selena... Ayolah, aku juga ingin berteman dekat dengan Aaron. " ujar Lily.

" Ya sudah kau kan bisa dekati dia. " kata Selena.

" Tidak bisa. Dia tidak pernah menatapku setiap kali aku menyapanya. Bahkan menyahut juga tidak. " rengek Lily.

" Jadi kau mau aku bagaimana? " tanya Selena.

" Ajak dia bertemu. Lalu kau kenalkan aku padanya. Dia pasti akan menatapku kalau bersama denganmu. " jawab Lily.

Selena tak punya pilihan lain selain menyetujuinya. Mumpung masih liburan juga jadi lebih mudah bertemu dengannya.


Lily melihat Aaron duduk sendirian di gazebo dekat penginapan. Lalu mengajak Selena menghampirinya. Selena dan Lily berjalan mendekat ke gazebo.

" Aaron. " panggil Selena.

Aaron menoleh.
" Ada apa? ".

" Ini.... Temanku ingin berkenalan denganmu! " kata Selena pelan.

" Hai, aku Lily! " sapa Lily sambil memamerkan senyum termanisnya.

Aaron tak terlalu tertarik.
" Kau pasti sudah tahu namaku. Jadi sekarang pergilah. " kata Aaron dengan cuek.

Lily nampak terkejut dengan penolakan Aaron yang terdengar seperti sedang mengusir.
" Sepertinya kau tidak ingin di ganggu. Kalau begitu aku sebaiknya pergi. " kata Lily dan pergi meninggalkan Selena begitu saja.

" Kau ini... Kasar sekali! Lily berbaik hati ingin mengenalmu tapi kau bicara seperti itu padanya. " tegur Selena.

" Aku tidak menyuruh dia untuk mengenalku. " balas Aaron.
" Lagi pula aku tidak suka gadis seperti dia. " tambahnya.

" Kau ini menjengkelkan! Dengan sikapmu yang seperti ini, kau pikir akan ada gadis yang menyukaimu?! " ujar Selena dengan sebal. Ia hendak berbalik pergi namun Aaron menahan tangannya.

Aaron menarik Selena ke dalam pelukannya dan langsung mencium bibirnya. Selena kaget. Seluruh tubuhnya kaku tidak bisa bergerak. Waktu seakan berhenti bergerak namun detak jantungnya berpacu cepat.

' Oh tidak ciuman pertama ku! ' pekik Selena dalam hati.

Ia mendapatkan kembali kontrol dirinya. Ia berusaha melepaskan pelukan Aaron.
" Emm... " Selena berhasil lepas dari Aaron.
" Apa-apaan kau ini?! Kau merebut ciuman pertama ku! " Selena menutup wajahnya malu dia bisa mengatakan hal itu.

" Kau tidak ingat? Aku juga sudah menciummu di dalam air saat menyelamatkan mu. " kata Aaron tanpa rasa bersalah.

" Apa? " seru Selena.

" Jadi itu ciuman pertama ya? " Aaron tersenyum bangga karena ia yang pertama kali mencium Selena.

" Iih.. Kau ini.... Menyebalkan! Sangat menyebalkan! " Selena memukul Aaron.

Aaron menahan tangan Selena yang masih meronta.
" Selena, aku menyukaimu! " ucapnya.

Selena berhenti meronta.
" Apa kau bilang? ".

" Aku menyukaimu, bodoh! " ucap Aaron.

" Kau benar-benar menyebalkan! " kata Selena. Ia tiba-tiba menangis membuat Aaron kebingungan.

" Eh.. eh.. kenapa kau menangis? "

" Huaaa.... Haa..... " Selena menangis lebih kencang.

" Hei.. hei berhenti jangan menangis! " kata Aaron.
" Maaf.... Aku minta maaf kalau sudah membuatmu marah. Tapi jangan menangis lagi. " Aaron berusaha menghibur.

Selena menghapus air matanya.
" Tidak bisakah kau berhenti menggodaku? Jangan mempermainkan  ku seperti ini. Mana mungkin kau menyukai gadis jelek berdada rata seperti ku. " ujar Selena.

" Hei, aku tidak mempermainkanmu! Kali ini aku serius. Aku menyukaimu yang bodoh, jelek, berdada rata. Pokoknya aku menyukaimu! " Aaron menarik Selena ke pelukannya.

Selena merasakan jantungnya berdegup kencang lagi.
' Orang pertama yang mengatakan menyukaiku. '.

Aaron mengangkat wajah Selena dan ia mencium bibirnya lagi.

' Orang itu adalah Aaron. Dan ini adalah pertama kalinya aku menyukai seseorang. '

" Lain kali jangan bawa gadis lain untuk berkenalan denganku. Aku tidak suka. " suruh Aaron.

" Iya. " jawab Selena.


.......


Liburan sudah berakhir. Para mahasiswa kembali beraktivitas seperti biasa. Aaron tanpa malu-malu menunjukkan hubungannya dengan Selena. Meski berada di jurusan yang berbeda, keduanya selalu menghabiskan waktu bersama di kala ada kesempatan. Banyak gadis yang iri pada Selena, termasuk Lily yang gagal mendekati Aaron. Namun baik Lily mau pun Selena tetap berteman akrab.
Siang ini Selena baru meninggalkan kelas. Ia pergi mencari tempat jual minuman di sekitar universitas. Di dekat universitas memang terdapat beberapa kedai penjual makanan dan minuman. Selena masuk ke salah kedai minuman. Sementara penjual minuman sedang membuatkan pesanan, orang yang mengantri di belakang Selena terdengar tidak bisa diam. Beberapa kali pemuda di belakangnya itu menabrak punggung Selena. Pesanan selesai, Selena ingin segera pergi. Namun saat ia berbalik pemuda yang di belakangnya tiba-tiba maju karena didorong temannya sehingga menabrak Selena. Minuman yang di pegang Selena tumpah ke baju pemuda itu.

" Ah maaf! " ucap Selena cepat-cepat.

" Maaf? Kau tidak punya mata ya? Lihat baju ku jadi basah begini! " umpat pemuda itu.

" Tapi itu- " Selena mencoba membela diri karena ini juga bukan salahnya saja.  Namun pemuda itu langsung marah.

" Sudah salah masih banyak bicara! Dasar bodoh! Sekarang bagaimana kau membersihkan bajuku? " seru pemuda itu.

Tiba-tiba sebuah pukulan mendarat di wajah pemuda tersebut. Selena juga teman pemuda itu kaget.

" Sialan! " umpat pemuda itu.

" Hanya aku yang boleh menyebutnya bodoh! " kata Aaron yang tiba-tiba datang. Selena yang berada di belakang Aaron sedikit tersentuh dengan ucapan itu.

" Siapa kau? " tanya pemuda itu marah.

" Aku lihat kau yang mencari gara-gara di sini! Jelas-jelas kau yang maju menabrak pacarku tapi malah menyalahkannya yang menumpahkan minuman ke bajumu. " jelas Aaron dengan tatapan mengancam.
" Sekarang sebaiknya kau meminta maaf dan pergi sebelum aku menghajarmu lagi! " ancam Aaron.

" Ba.. baik. Ma.. maafkan aku nona! " kata pemuda itu dan langsung berlari pergi.

" Terima kasih. " ucap Selena.

" Kau tidak apa-apa? " tanya Aaron.

" Aku baik-baik saja. " jawab Selena.

" Kau kehilangan minumanmu. Aku akan memesannya lagi. " kata Aaron.



Ternyata masalah ini belum selesai sampai di sini. Saat Aaron dan Selena dalam perjalanan pulang, keduanya di hadang oleh sekelompok preman saat melewati jalan yang sepi.

" Ini dia orangnya, kak! Dia yang telah memukulku tadi. " Rupanya pemuda yang dipukul Aaron di kedai minuman tadi mengadu pada temannya si bos preman.

" Aaron. " Selena mulai cemas.

" Tenanglah. " Aaron melindungi Selena di belakangnya.

" Berani sekali memukul orangku! " kata bos preman.

" Dia yang membuat masalah lebih dulu. " Aaron membela diri.

" Jangan banyak bicara! Hajar dia! " perintah bos preman.

Anak buah bos preman yang ada sekitar enam orang langsung maju menghajar Aaron. Aaron berkelahi melawan enam orang itu sambil berusaha melindungi Selena. Namun karena kalah jumlah Aaron akhirnya kalah. Preman-preman itu menghajar Aaron. Selena berusaha melerai dan berteriak agar para preman itu berhenti memukul Aaron.

" Tolong! Ku mohon berhenti! Jangan pukul lagi! " teriak Selena sambil menangis memohon pada preman-preman itu.

" Sudah cukup! Kalau sampai dia mati, kita yang akan repot. Ini sudah cukup untuk memberinya pelajaran. Ayo pergi! " perintah bos preman.

" Cih, aku ingatkan jangan berani macam-macam pada kami! Sekarang rasakan akibatnya. " Pemuda yang di pukul Aaron menyombongkan diri.

Sekelompok preman itu pun pergi. Selena menghampiri Aaron yang sudah babak belur dengan tubuh penuh luka dan berlumur darah di beberapa bagian. Selena menangis dengan sedih.

" Aaron... Aaron, bertahanlah! " Selena berusaha menguatkan Aaron.

Aaron sudah menjalani perawatan di rumah sakit. Untungnya tidak ada luka serius yang di alami. Selena duduk di ruang tunggu dengan perasaan sedih bercampur salah. Melihat kondisi Aaron yang di perban di sana-sini membuat hatinya sakit. Polisi juga sedang berjaga di sekitar sana. Ibu Aaron segera datang begitu mendengar putra mereka berada di rumah sakit. Ternyata Aaron merupakan putra dari pengusaha berpengaruh di kota itu. Selena merasa sangat bersalah. Tak lama setelah preman itu pergi, seorang polisi melintasi jalan itu dan menemukan Aaron dan Selena. Dengan segera Aaron pun di bawa ke rumah sakit.
Dalam perjalanan Selena menceritakan kejadian yang sebenarnya pada polisi. Dengan status keluarga Aaron sudah pasti ibu Aaron tidak akan melepaskan masalah ini begitu saja. Polisi pun di minta turun tangan untuk mengusut masalah ini sampai tuntas dan menangkap para pelaku yang telah mengeroyok putranya. Selena kembali di minta menceritakan kejadian itu di depan Ibu Aaron. Ibu Aaron mendengar pengakuan Selena dengan wajah dingin. Selena benar-benar merasa bersalah. Malam itu ia di bujuk pulang oleh polisi yang menyuruhnya untuk beristirahat. Selena akhirnya menurut.
Keesokan harinya ia kembali ke rumah sakit. Ibu Aaron masih ada di sana. Saat ia hendak menuju ke lorong kamar Aaron berada, tak sengaja ia mendengar percakapan Ibu Aaron yang menelepon.

" Gadis itu hanya membawa masalah pada putra kita. Lihat bagaimana keadaannya sekarang! Pokoknya setelah Aaron sembuh aku akan membawanya ke luar negeri. "

Hati Selena langsung terasa nyeri mendengarnya. Ia terdiam di tempatnya. Tidak tahu harus bagaimana. Ibu Aaron berjalan meninggalkan lorong tanpa menyadari keberadaan Selena. Selena pun kembali berjalan, masuk ke dalam kamar Aaron. Ia menatap Aaron yang masih terbaring belum sadarkan diri. Hati Selena benar-benar terasa sakit. Ia menangis. Ia hanya bisa menangis. Ia berdiri di tepi ranjang Aaron.

" Aaron, maafkan aku! Jika bukan karena melindungiku, kau tidak akan sampai seperti ini. Benar kata ibumu, aku hanya bisa membawa masalah untukmu. Aaron, kau harus sembuh! Kau harus segera bangun. Keluargamu, ibumu sangat mencemaskanmu. " Selena berkata dengan lirih. Ia terus meneteskan air mata melihat Aaron yang terbaring tak berdaya.

Ia memegang tangan Aaron. Memikirkan sebuah keputusan yang begitu berat. Namun ia tidak punya pilihan lain. Karena bagaimana pun Aaron akan meninggalkannya. Bahkan status Aaron yang berasal dari keluarga terpandang pun tidak sebanding dengan dirinya. Selena mengecup dahi Aaron dan berbisik di telinganya.

" Aaron, aku mencintaimu! Kau harus bangun dan hidup dengan bahagia! "

Usai berkata demikian Selena pun meninggalkan kamar Aaron. Ia menghapus air matanya yang terus bercucuran.
' Ternyata mencintai seseorang tidak hanya indah, namun juga bisa begini menyakitkan. '

Selena memutuskan keluar dari universitas A dan meninggalkan kota tersebut. Membawa pergi perasaan cintanya. Cinta pertamanya yang tak pernah ia lupakan.

........


Ketika Aaron sadarkan diri. Nama pertama yang ia panggil adalah Selena. Namun gadis itu sudah tidak pernah muncul lagi di hadapannya. Ia bagai hilang di telan bumi. Bahkan tidak ada satu pun yang tahu kemana Selena pergi, termasuk Lily teman dekatnya. Aaron merasa sangat kehilangan. Ia terus berusaha mencari Selena namun tidak berhasil menemukannya. Ibu Aaron hendak membawa Aaron ke luar negeri, tapi Aaron menolak dengan keras. Aaron menuduh ibunya yang telah menyuruh Selena pergi meninggalkannya.

" Ibu memang tidak menyukai gadis itu karena membawa masalah untukmu. Tapi ibu tidak pernah menyuruhnya meninggalkan mu! Kalau ia memang meninggalkan mu itu berarti dia sadar diri, kalau dia memang tidak pantas untukmu! " ujar Ibu Aaron.

" Ibu! Ibu masih bisa bicara seperti itu? " tegur Aaron.

Tidak butuh waktu lama, preman pelaku pengeroyokan berhasil di tangkap. Mereka di jebloskan ke penjara. Namun hubungan Aaron dan ibunya semakin hari semakin merenggang. Aaron terus mencari keberadaan Selena. Aaron berusaha melakukan yang terbaik. Ia tidak ingin meninggalkan kota itu dengan harapan suatu hari Selena akan muncul kembali. Setelah lulus dari universitas, Aaron terjun ke perusahaan keluarganya. Beberapa tahun kemudian ia menjadi pengusaha sukses sekaligus presdir perusahaan menggantikan ayahnya yang mulai tidak sehat. Aaron mulai di sorot berbagai media sebagai presdir muda tersukses. Dia juga terkenal dengan ketampanan dan wajahnya yang dingin. Ia sering muncul di televisi dan majalah. Banyak wanita yang berusaha mendekatinya. Namun tidak ada satu pun yang mampu meluluhkan hatinya.
Pada satu hari, di salah satu stasiun televisi Aaron menjadi bintang tamu untuk acara wawancara tersebut. Di sesi terakhir, pembawa acara bertanya mengenai kehidupan percintaannya. Mengapa pengusaha sukses itu masih lajang. Aaron yang biasanya dingin dengan wajah sedikit tersenyum mengatakan,

" Aku masih belum bisa melupakan seseorang. "

Pembawa acara langsung bersemangat.
" Wah, apakah dia seorang yang spesial? Apa jangan-jangan mantan kekasih? " tanya pembawa acara.

" Dia orang yang sangat spesial. Dia adalah cinta pertama ku. Sampai saat ini aku masih mencari keberadaannya. Di mana pun dia berada saat ini, aku berharap jika dia menonton acara ini dia bisa segera menemuiku. " jawab Aaron. Namun dari wajahnya nampak ada segurat kesedihan yang tersembunyi.

" Ternyata Tuan Aaron adalah pria yang manis. Sungguh beruntung wanita yang di cintai oleh anda. Benar kata pepatah ya, cinta pertama memang sulit di lupakan. Hahaha..... Ternyata Tuan Aaron yang nampak dingin ini memiliki kisah cinta yang rumit juga romantis. " puji pembawa acara.

Sementara itu, di belahan dunia lain. Selena sedang menonton acara tv itu.

' Cinta pertama? Apakah cinta pertamanya adalah orang yang sama? ' pikir Selena.

...........


Aaron menatap Selena dengan penuh arti. ' Benarkah ini dia? '

" Lama tidak bertemu, Aaron! " sapa Selena.

Aaron langsung bangkit dari kursinya dan langsung memeluk Selena dengan erat.

" Kenapa kau meninggalkanku begitu lama? Jika kau ingin membalasku, kau berhasil. Kau sudah menyiksaku dengan perasaan rindu ini. " kata Aaron dengan perasaan yang tak bisa di jelaskan.

Selena merasakan pelukan hangat Aaron yang sudah lama ia rindukan. Ia dapat merasakan degupan jantung Aaron yang begitu cepat. Seirama dengan degup jantungnya kini.

' Perasaan ini, sudah sangat lama. Tapi tetap terasa masih sama. ' Selena mendongakkan kepalanya.

" Apa kau sudah menemukan cinta pertamamu yang kau cari itu? " tanya Selena.

" Aku sudah menemukannya. Dia ada di sini. Di dalam pelukanku! " jawab Aaron penuh arti.

Selena terdiam. Ia mendorong Aaron dengan pelan.
" Jaga wajahmu, Tuan presdir! Kau berada di tempat umum. " ucap Selena.

Aaron tertawa. Ia melepaskan pelukannya.
" Aku bisa umumkan sekarang juga pada seluruh orang yang ada di sini, kalau aku sudah menemukan cinta pertamaku. ".

" Jangan konyol! " ujar Selena.

Aaron kembali ke kursinya. Tatapannya tidak lepas dari Selena.
" Kau jadi cantik dan.... tidak rata lagi! " goda Aaron sambil menatap bagian itu.

" Kau masih tetap menjengkelkan! " balas Selena.

Aaron menyunggingkan senyum.
" Jadi kemana kau pergi selama ini, sayangku? Kenapa kau meninggalkanku? " Aaron meraih tangan Selena.

" Aku berusaha menjadi lebih baik. Supaya aku pantas berdiri di sampingmu. Meski pun kadang aku berpikir kau mungkin sudah menemukan yang lebih baik. " jawab Selena.

" Tidak ada yang lebih baik darimu. Selena, maukah memulai kembali perasaan yang sempat tertunda dulu? " tanya Aaron.

" Kau melamarku? " ejek Selena.

" Kau ingin aku melamarmu? " tanya Aaron.

" Lalu kenapa mencari cinta pertama mu yang bodoh itu? "

" Untuk mengatakan sesuatu yang belum sempat aku katakan. " jawab Aaron.

" Apa itu? "

" Selena, aku mencintaimu! Menikahlah denganku! " ucap Aaron dengan serius.

Selena terdiam.
" Sekarang kau melamarku. " ejek Selena membuat suasananya lebih santai.

Aaron tertawa.
" Aku serius. "

" Kau tidak bertanya padaku, apa aku masih sendiri? Apa aku sudah berkeluarga? Atau aku seorang janda? " kata Selena.

" Jika kau sudah berkeluarga, kau mungkin tidak akan datang menemuiku. " jawab Aaron. Selena hanya diam.

" Aku memang tidak tahu bagaimana perasaan dan statusmu sekarang. Aku malah langsung mengajakmu menikah. Maaf. Aku tidak akan mengganggumu jika ternyata kau sudah berkeluarga. Bertemu denganmu saja aku sudah cukup senang. Tapi jika kau masih sendiri, aku tidak keberatan meski pun kau seorang janda. Aku bisa menerima dirimu apa adanya. " Aaron melanjutkan. Ada sedikit kekecewaan di hatinya.

" Pemuda yang menyebalkan sudah berubah menjadi pria yang baik. " goda Selena.
" Aku masih ada urusan. Kita bertemu lagi akhir minggu ini bagaimana? "

" Baik. " jawab Aaron.

" Berikan kartu namamu. Supaya aku bisa menghubungimu nanti. " kata Selena.

Aaron memberikan kartu namanya pada Selena. Dan ia pun melenggang pergi.


........


Beberapa hari kemudian Selena mengirimkan pesan pada Aaron.

' Akhir pekan ini aku bersama keluarga akan menginap di penginapan tepi pantai. Datanglah jika kau tidak sibuk. '


Aaron merasa was-was.
" Keluarga? Apakah dia benar-benar sudah berkeluarga? "

........


Akhir pekan tiba. Aaron juga memesan kamar di penginapan itu. Ia mengirim pesan pada Selena kalau ia sudah berada di penginapan. Penginapan yang di kunjungi bersama universitasnya saat liburan musim panas dulu tidak berubah sedikit pun.
Malam itu Aaron sedang berjalan-jalan seorang diri di pantai. Ia berdiri di bibir pantai merasakan sapuan ombak menyentuh kakinya. Air laut terasa lebih hangat di malam hari. Aaron berjalan lebih dalam hingga kedalaman air sudah menyentuh betisnya.

" Kau tidak berpikir untuk bunuh diri kan? " Selena muncul di belakangnya.


Aaron menoleh. Ia tersenyum lalu berjalan menghampiri Selena.
" Aku tampan, kaya raya, di sukai banyak wanita. Apa alasanku untuk mengakhiri hidup? " kata Aaron.

Selena memutar matanya mendengar Aaron memuji dirinya sendiri.
" Mungkin di tinggal cinta pertama. " ejek Selena.

Aaron langsung menarik Selena ke dalam pelukannya
" Itu tidak mungkin. Dia tidak pernah benar-benar meninggalkan ku seperti aku tidak pernah meninggalkannya. Sekarang dia ada di hadapan ku dan aku tidak akan melepaskannya lagi. " 

Aaron lalu mencium bibir Selena dengan lembut. Selena juga membalas ciuman Aaron.

" Kalian sebaiknya pergi mencari kamar. " ejek Lily yang tiba-tiba datang.

Aaron dan Selena menghentikan ciuman mereka. Keduanya menoleh ke arah Lily.

" Kau..... " Aaron menatap Lily kemudian beralih ke Selena. " Bukankah kau bilang datang bersama keluarga? ".

" Lily juga bagian dari keluargaku sekarang. Dia sepupu ipar ku. " jawab Selena.

" Menarik. " ucap Aaron.

" Sudah ya! Aku tidak mau mengganggu kalian. Tadinya aku sedang jalan-jalan, jadi lanjutkan lagi yang tadi. Aku sarankan sebaiknya kalian melanjutkannya di kamar. " Lily menyunggingkan bibirnya mengejek. Ia berjalan pergi.

Aaron menarik tangan Selena mengajaknya pergi.
" Kemana? " tanya Selena.

" Mencari kamar. " Aaron tertawa.

" Aku tidak akan melakukannya meski pun untuk membayar budi. " kata Selena tenang.

" Aku bercanda. Aku ingin menunjukkan sesuatu. " kata Aaron.

Selena mengikuti Aaron. Aaron membawa Selena ke rooftop penginapan. Akhirnya keduanya pun sampai. Selena di buat takjub dengan dekorasi di atas rooftop tersebut. Lilin-lilin menyala menerangi tempat jalannya. Sampai di tengah rooftop lilin di susun membentuk hati. Taburan kelopak mawar merah juga penuh menghiasi lantai. Aaron membawa Selena ke tengah lilin yang berbentuk hati. Ia kemudian berlutut di depannya. Mengeluarkan sebuah kotak cincin pada Selena.

" Selena, maukah kau menikah denganku? " ucap Aaron dengan sungguh-sungguh.

Selena diam sebelum akhirnya menjawab.
" Ya. "

Aaron pun menyematkan cincin itu ke jari manis Selena. Aaron berdiri memeluk Selena dan mereka berciuman. Saat itu kembang api berwarna-warni meledak di langit menghiasi langit malam dengan indah. Selena kembali di buat takjub. Ia menatap Aaron.

" Kau juga yang merencanakan ini? " tanya Aaron.

Aaron mengangguk. Selena berlari ke tepi balkon. Melihat Lily dan beberapa orang yang menyalakan kembang api di bawah sana. Aaron mendekap Selena dari belakang.

" Kau akan menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini. " ucap Aaron.

Selena berbalik dan mencium bibir Aaron.
" Aku mencintaimu! "



==THE END==


__________________________________


Cerita tambahan:


" Kau menyiapkan semua kejutan ini dan langsung melamarku. Kau tidak berpikir, bagaimana kalau aku menolak? Bagaimana kalau ternyata aku sudah berkeluarga? " tanya Selena.

" Saat berpisah denganmu di cafe itu. Aku diam-diam menyuruh bawahanku menyelediki kehidupanmu. Jadi aku tahu semuanya tanpa harus bertanya padamu. " jawab Aaron dengan senyum penuh kemenangan.

" Kau bukan lagi menjengkelkan, tapi juga licik. " ujar Selena.

Aaron tertawa. " Aku anggap itu pujian. ".
Ia memeluk Selena. Selena menyandarkan kepalanya ke dada Aaron menikmati pemandangan malam yang indah.
-------------------------------------------------


*Gambar (hanya pemanis) dari Google
*Terima kasih telah membaca cerpen ini! Cerpen 'First n' Last' adalah karya asli milik ErizaYuu. Di larang mengcopy-paste tanpa izin! Jika suka karya ini cukup di Share/Bagikan dari blog ini!
Terima kasih!
* Cerpen dan novel juga bisa di baca di app Mangatoon dan Noveltoon milik akun ErizaYuu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wo Yi Wei (我以为) Lirik & terjemahan

Cinta Apa Adanya

Poem: Malam