Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Poem: 26 July 2020

Gambar
Saat ketika mata tak mampu menangkap senyum itu, sejauh mana pikiran berkelana mencari... Tetap tak menemukan jejak langkahmu. Waktu... hanya memberi satu kesempatan. Hanya satu dan kemudian lenyap tanpa bekas. Kita kembali menjadi orang asing lagi. Satu-satunya hadiah yang masih tertinggal hanya 'kenangan'. Yang entah sampai kapan aku mampu menyimpannya. Ig @erizayuu

Poem: Semu

Gambar
Seperti angin di musim gugur yg menghempaskan dedauan maple. Membawa kembali sebagian memori yg kabur. Hanya samar-samar saat ingatan tak sepenuhnya pulih. Cahaya nya sudah meredup dari lentera hati. Tidak ada yang tersisa.. Saat pikiran berusaha mengumpulkan kepingan kenangan. Sepotong senyum seseorang memudar dari pandangan. Bayangnya terhalang kabut, terlalu jauh dari pandangan. Dan tak seorangpun mampu menariknya datang. Ia sudah pergi sebelum ada yg sempat mengucapkan selamat tinggal, ia menghilang sebelum musim gugur berlalu.. Poetry by ErizaYuu

Poem: Hujan

Gambar
Hujan... Ada apa dengan hujan di sore ini? Langkahku berhenti, dan tersadar sudah sampai disini. Tepat disini aku berdiri, jalan ini, waktu ini. Hujan yang sama, jalan yang sama, tapi waktu berbeda. Sesaat kepala menengadah ke atas payung yang menaungi, waktu pandangan kembali menatap kedepan, masa lalu itu kembali. Aku menonton sebuah film hitam putih. Kamu dan aku pemainnya. Tidak ada suara bicara, yang nampak hanya senyum keduanya dan suara hujan yang mendominasi. Amat terlalu nyata untuk sebuah imajinasi belaka. Aku menggelengkan kepala. Film hitam putih itu memudar dan lenyap. Aku kembali ditempatku berada. Di tempat yang sama, diwaktu yang berbeda namun hanya aku yang berdiri sendiri. Seutas senyum mengembang. Menyadari masa sudah begitu lama berlalu. Kakiku beranjak pergi tanpa pernah ku tahu jiwamu masih menunggu disana. Writen on 24 July 2016 Author by Eriza Yuu

Poem: Malam

Gambar
Malam terlalu indah untuk sebuah kesedihan. Keheningan selalu adalah sahabat terbaik. Meski bintang memamerkan kilaunya menggoda, hati ini tetap memuja bulan. Masih terpana suara lembut gemerisik dedaunan. Angin malam menggigit nakal kulit yang terbuka. Hening masih menemani saat daun berhenti menari. Semburat awan menyelimuti bulan. Meredupkan sinarnya, menyapu kekaguman dimata. Bintang masih bersolek indah, mengejek bulan si buruk rupa. Sampai akhirnya bulan bersembunyi, mata memandang kecewa. Seuntai kalimat masih menggantung dibibir. Tertahan oleh hati tersimpan dalam diam. Hanya mampu merangkulnya dalam mimpi. Written on 24 July 2016 Author by Eriza Yuu

Surat Untuk Sahabat

Gambar
Hai sobat Mungkin belum waktunya kita bertemu Disaat kita masih terobsesi mengejar ambisi Disaat hati mumet dengan beban kehidupan Disaat tenaga terkuras demi secuil berlian Dan disaat ke warung pun disuruh cepet pulang Hai sobat Mungkin suatu saat nanti Jaga kakimu untuk tetap kuat Kita akan berjalan bergandengan tangan seperti dulu Tertawa lepas tanpa peduli mata nyinyir yang menatap lekat Hai sobat Jaga badanmu untuk tetap sehat Kita akan pergi menikmati makanan enak Bersantai diwarkop dan berselfie ria diwater park Hai sobat Jaga pikiranmu untuk tetap waras Agar kita bisa bertukar cerita Tentang banyak hal yang telah kita lewati sebelumnya Hai sobat Tunggulah waktu itu tiba Ketika kita bisa bercanda sampai lupa waktu ketika tak perlu memikirkan apa yang mau dimasak sore nanti Ketika bisa duduk ngopi enjoy tanpa harus mengawasi sana-sini Ketika ngobrol asik gada yg nyolot ikut minta diperhatiin Dan ketika lagi ngobrol seru gada yang ngajak cepet balik Surat Untuk Sahabat